Selasa, 12 Februari 2008

Rasa Sakit Indikasi Proses Perbaikan Sistem Tubuh

OLEH: WAYAN NITA

Bagi seorang karyawan yang setiap hari bekerja di depan layar komputer, keluhan rasa pegal, mata pedih dan capek selalu menemani. Tak jarang banyak tugas yang harus dikerjakan membuat syaraf dari ujung kepala sampai kaki terganggu. Kurangnya olah raga menyebabkan tubuh cepat sekali merasa lelah akibatnya peredaran darah terhambat sehingga bisa membawa stres.
Sakit punggung, bahu pegal, kepala pusing dan mata pedih muncul karena saraf tulang belakang tertekan dan peredaran darah kurang lancar. Semua penyakit bersumber dari tulang belakang yang terlalu berat menanggung beban. Dengan istirahat atau olah raga ringan dapat membantu mengendorkan urat saraf.
Menurut Thomas Wijaya, pemilik klinik terapi kesehatan dengan Ceragem Master di Jl WR Supratman 66 Denpasar, tubuh manusia ibarat mesin. Bila mesin digunakan setiap hari dan tetap dibutuhkan perawatan dan istirahat. Dengan memakai Ceragem setiap hari, tubuh mendapatkan perawatan karena ada perbaikan peredaran darah, syaraf dan tulang belakang.
Alat yang dilapisi sinar infra merah dan batu giok itu bekerja otomatis untuk memijat pasien selama 37 menit. Thomas yang membuka klinik terapi Ceragem pertama di Bali ini menambahkan, tidak ada pengaruh negatif yang ditimbulkan dari penggunaan Ceragem setiap hari. Alat itu bekerja otomatis. Pasien cukup tidur terlentang dan rileks untuk merasakan pijatan dari batu giok di bawah punggung. Batu giok yang dilapisi sinar infra merah akan bergerak pelan dari pinggul menuju kepala dan turun ke pinggul lagi. Akan naik lagi pelan dan berhenti selama dua menit pada titik-titik tubuh tulang belakang.
Ada 12 titik yang ada ditulang belakang yang dapat mengindikasikan sakit seseorang. Pasien yang mempunyai keluhan sakit punggung (kelelahan syaraf) dan sakit kepala akan merasakan panas yang sangat pada bagian pinggang. Selain dapat mengatasi keluhan pegal, sakit punggung dan sakit mata, terapi Ceragem juga dapat mengatasi ambeien, asam urat, gunjal, jantung, lever, insomnia, gangguan reproduksi, lemah syahwat, kencing manis, kolesterol, keropos tulang, stroke dan reumatik.
Tidak cukup hanya sekali terapi langsung terasa pengaruhnya, tapi harus rutin dilakukan. Untuk pasien yang daya tahan tubuh kuat, justru lebih enak. Bagi yang daya tahan tubuh rendah pada terapi ketiga atau keempat akan merasakan sakit. “Misalnya encok pinggul, kadang ada reaksi yang sakit pada pinggang yang lain yang tak pernah juga pinggul, lutut dan telapak kaki. Hal ini terjadi karena terjadi proses perbaikan posisi pinggul dan tulang belakang. Dua hari saja rasa sakit akan hilang dan terapi selanjutnya terasa lebih baik,” urai Thomas yang hampir tiga tahun geluti terapi itu.